Pages

Sunday, October 7, 2018

10 Tips Identifikasi Berita Hoaks di Media Sosial

Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini penyebaran berita palsu atau hoaks di berbagai platform media sosial semakin sulit dibendung. Para platform media sosial pun mulai gencar menyediakan tools untuk mengidentifikasikan kabar atau berita hoaks, salah satunya Facebook.

Berdasarkan riset Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dari rentang waktu Juli hingga September 2018, Facebook menjadi media sosial yang sangat dominan dalam penyebarluasan hoaks.

Facebook sendiri mengungkapkan akan meningkatkan penyebaran berita hoaks dengan beberapa implementasi teknologi. Selain itu, Facebook pun membagikan 10 tips yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berita hoaks.

Berikut 10 tips tersebut:

1. Bersikaplah skeptis terhadap judul
Cerita berita palsu seringkali memiliki judul bombastis dengan huruf kapital dengan tanda seru. Jika judulnya kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, maka kemungkinannya memang begitu.

2. Perhatikan baik-baik URL-nya
URL palsu atau yang dibuat mirip aslinya bisa jadi tanda peringatan adanya berita palsu. Banyak situs berita palsu berpura-pura sebagai sumber berita autentik dengan sedikit mengubah alamat URL. Anda dapat membuka situs tersebut dan membandingkan alamat URL-nya dengan sumber terpercaya.

3. Selidiki sumbernya
Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang Anda percaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian "Tentang" di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.

4. Perhatikan format yang tidak biasa
Banyak situs berita palsu yang salah eja atau punya tata letak yang canggung. Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda ini.

5. Cek fotonya
Kabar berita palsu sering berisi gambar atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang asli, tetapi konteksnya berbeda. Anda dapat menelusuri foto atau gambar tersebut untuk mencari tahu asalnya.

6. Periksa tanggalnya
Kabar berita palsu mungkin berisi linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.

7. Periksa buktinya
Periksalah sumber informasi penulis untuk menginformasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat
mengindikasikan kabar berita palsu.

8. Lihat laporan lainnya
Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan berita yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa berita tersebut palsu. Jika berita tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan berita tersebut benar.

9. Apakah berita tersebut hanya lelucon?
Terkadang kabar berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran. Cek apakah sumbernya memang biasa menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan nadanya menunjukkan bahwa berita tersebut hanya sekedar lelucon.

10. Beberapa berita dipalsukan dengan sengaja
Pikirkan secara kritis berita yang Anda baca, dan hanya bagikan berita yang Anda ketahui dapat dipercaya.

"Berita palsu telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di seluruh dunia. Kami sadar bahwa kami tidak bisa mengatasi penyebaran berita palsu sendirian. Kami akan senantiasa melakukan berbagai program edukasi literasi berita dan menambah jumlah kemitraan dengan akademisi, perusahaan teknologi, dan mitra-mitra lainnya untuk mengurangi penyebaran berita palsu," ujar Facebook dalam keterangan resminya, Senin (8/10). (age)

Let's block ads! (Why?)


October 08, 2018 at 06:40PM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2Oee7ni
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment