Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon meyakini seandainya Proklamator Sukarno masih hidup pasti akan menangis melihat Presiden Joko Widodo menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp1 triliun untuk pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali. Menurut Fadli, Jokowi telah menggunakan anggaran negara untuk menjamu kelompok neokolonialis. Dia menuturkan anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk korban bencana alam, seperti gempa. Sebab, ia melihat saat ini banyak korban gempa yang tak terurus dan minim bantuan. "Klu Bung Karno masih hidup, sy yakin ia menangis melihat pemerintah menjamu neokolonialis Rp1 trilyun, sementara byk rakyat korban gempa tak terutus n bantuan minim tak ada uangnya," kata Fadli di akun Twitter @fadlizon, Minggu (14/10). Di kubu yang sama, politikus Partai Demokrat Andi Arief juga mencuit di akun pribadinya @AndiArief_. Dia mengaku mimpi bertemu Bung Karno di Monas.
"Semalam mimpi bertemu Bung Karno di Monas. Bung Besar bercelana pendek berkaos buntung putih sobek-sobek. Dengan kening berkerut si Bung berkata: 'Bantu aku angkat Monas, untuk mementung seseorang berkemeja putih yang tinggal di sekitar sini.' Aku terjaga. Azan berkumandang." tulis akun @AndiArief_. Menanggapi cuitan Fadli, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari justru menilai sebaliknya. Menurutnya, Bung Karno akan bangga karena acara tersebut memberi dampak postif bagi Bali dan korban bencana.
"Saya yakin Bung Karno malah bangga pada Jokowi," ujar Eva melalui pesan singkat. Ia berkata acara tersebut telah membuat pertumbuhan ekonomi di Bali meningkat 1,5 persen. Sementara bagi korban bencana, Jokowi berhasil meyakinkan sejumlah negara untuk memberikan bantuan.Khusus untuk bantuan bagi korban bencana, ia berkata Jokowi menggunakan forum tersebut untuk menerapkan prinsip gotong-royong yang digagas oleh Bung Karno di dalam Pancasila. Jokowi, kata dia, seperti Bung Karno saat berpidato di forum Perdamaian Bangsa-Bangsa saat menjabat. "Pidato Jokowi legitimate karena bukan sebagai pengutang, sesuatu yang tidak disuka Bung Karno. Ini pembuktian pada dunia bahwa Jokowi-Bung Karno adalah sosok yang sama, menawarkan tata dunia baru berdasar Pancasila," ujarnya. (jps/pmg) Let's block ads! (Why?) October 15, 2018 at 09:03PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2Aao7Wf |
No comments:
Post a Comment