Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menjelaskan bahwa tidak diizinkannya putri Rizieq Shihab untuk masuk Oman adalah merupakan kebijakan dari pemerintahan Oman, bukan karena larangan dari KBRI. "Yang melarang mereka menyeberang perbatasan adalah Pemerintah Oman, karena sejak Mei 2018 mereka sudah memutuskan tidak mengijinkan warga asing manapun keluar/masuk perbatasan Oman dari dan ke Yaman," jelas Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal Songell, seperti tertulis lewat pesan teks, Senin (8/10). Tanggapan ini diberikan Lalu atas pemberitaan yang menyatakan bahwa salah satu putri Rizieq Syihab yang sedang kuliah di Yaman ditolak saat hendak pergi Oman. Hal ini diungkap oleh Sekjen Koordinator Pelaporan Bela Islam (Korlabi) Novel Chaidar Hasan alias Novel Bamukmin, Minggu (7/10). Novel lantas menyebut bahwa larangan ini lantaran ada kesalahan dari pihak KBRI di Oman. Lalu menegaskan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oman sama sekali tidak memiliki wewenang untuk melarang warga negaranya masuk ke negara tertentu."KBRI sama sekali tidak punya wewenang melarang. Justru saat ini Kemlu dan KBRI sedang mencarikan jalan keluar terbaik bagi mereka yang sudah terlanjur di Salalah (Oman)," tambahnya. Kebijakan pelarangan itu menurut Lalu merupakan pertimbangan keamanan nasional Oman dan sudah menjadi hak mereka sepenuhnya. Lalu juga menjelaskan bahwa pemerintah Oman sebelumnya telah memberikan sudah memberikan dispensasi kepada WNI untuk keluar masuk Oman dari Yaman selama 3 tahun sejak 2015. Pihak Kemlu juga menyatakan bahwa mereka sudah menyosialisasikan larangan otoritas Oman tersebut pada Mei 2018. Dispensasi itu diberikan karena desakan Pemerintah Indonesia yang peduli akses para pelajar WNI di Hadhramaut, Yaman. Saat ini pemerintah Indonesia masih memberikan status merah. Artinya dihimbau bagi WNI untuk tidak berkunjung untuk keperluan apapun ke negara itu karena pertimbangan perkembangan keamanan dan kebijakan pemerintah setempat. "Status ini sudah kita sosialisasikan sejak 2015. Bahkan Wamenlu langsung mendatangi pesantren-pesantren. Ada yang memahami dan mengikuti lalu berlindah ke negara tujuan belajar lain. Banyak juga yang tidak mempedulikan," tandasnya. (eks/eks) Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 07:13PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2E7eGuy |
No comments:
Post a Comment