Pages

Friday, October 19, 2018

KPK Kesulitan Lacak Kader PDIP Ali Fahmi, Saksi Suap Bakamla

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum berhasil melacak keberadaan kader PDIP, Ali Fahmi Habsyi hingga saat ini. Dia adalah salah satu saksi kunci kasus dugaan suap pengurusan anggaran pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla)

Ali Fahmi juga merupakan Staf Khusus Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya (Purn) Arie Sudewo.

"Ali Fahmi memang belum ditemukan sampai dengan saat ini, proses pencarian, pengecekan alamat, pengiriman surat itu sudah dilakukan, tapi belum kami temukan sampai saat ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/10).

Febri mengatakan pihaknya belum bisa menetapkan Ali Fahmi untuk masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) lantaran statusnya bukan tersangka dalam kasus dugaan suap tersebut. Menurut Febri, pihaknya akan melihat perkembangan kasus dugaan suap ini terlebih dahulu.

"Tentu belum bisa diletakkan pada status DPO karena statusnya masih sebagai saksi," ujarnya.

Ali Fahmi yang merupakan kader PDIP duduk sebagai staf kepala Bakamla khusus Bidang Perencanaan dan Anggaran. Dia diduga menjadi perantara untuk meloloskan anggaran di DPR.

Sejak tahun lalu, penyidik lembaga antirasuah seakan kehilangan jejak Direktur Utama PT Viva Kreasi Investindo. Ali Fahmi tak pernah berhasil dihadirkan penyidik KPK, baik dalam proses penyidikan maupun persidangan para terdakwa dalam kasus ini.

Berdasarkan fakta persidangan, Ali Fahmi dikenalkan oleh mantan Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin ke mantan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Fayakhun Andriadi.

Ali Fahmi pun menawarkan diri ke Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Fahmi Darmawansyah untuk membantu meloloskan anggaran dan menjamin perusahaannya mendapat proyek di Bakamla.

Atas jasanya membantu mengurus anggaran Ali Fahmi diduga mendapat uang sejumlah Rp24 miliar dari Fahmi.

Terbaru, Ali Fahmi disebut oleh Fayakhun mengenalkan dirinya kepada tiga orang yang diklaim sebagai keluarga Presiden Joko Widodo alias Jokowi, di Hotel Grand Mahakam, Jakarta sekitar 2016. Namun, Fayakhun mengaku lupa nama ketiga orang itu.

"Saya lihat dia [Fahmi] bersama teman dan saya dikenalkan tiga orang. Katanya dari keluarga Solo, ada satu agak tua om-nya Pak Jokowi, adik Pak Jokowi, dan ipar Pak Jokowi," ujar Fayakhun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. (fra/ayp)

Let's block ads! (Why?)


October 20, 2018 at 06:28AM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2CsLL1q
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment