Liputan6.com, Jakarta - Mesin Honda CR-V turbo terindikasi bermasalah. Hal itu diketahui setelah sejumlah konsumen di Amerika Serikat melaporkan terkait masalah yang dialami pada 1,5 liter turbo milik CR-V. Seperti ditulis situs Consumer Reports, laporan yang masuk dari anggota organisasi independen maupun National Highway Traffic Safety Administration, (NHTSA) sejumlah CR-V dilaporkan mengalami masalah kemacetan mesin selama beberapa bulan awal kepemilikan. Dari pelaporan situs Consumer Reports, seorang konsumen bernama Witzig mengalami masalah dengan mesin CR-V miliknya yang baru berusia 4 bulan. Setelah dibawa ke bengkel, mekanik tak bisa memastikan penyebabnya. Diduga, oleh mekanik, ada kebocoran bensin yang masuk ke dalam oli. Witzig kemudian mengetahui, banyak konsumen lain mengalami hal serupa dan solusinya langsung mengganti oli baru. Merasa kecewa dan frustrasi dengan pengalaman itu, Witzig menjual CR-V yang baru 5 bulan dan menggantinya dengan Toyota RAV4, meski mengalami rugi sekitar $7.000. Ternyata jumlah pengguna yang kena masalah sama lebih banyak dari perkiraan. Ratusan konsumen dalam forum online Honda Owners, juga mengeluhkan masalah serupa : mesin tak mau hidup. Pihak Honda setempat akhirnya angkat bicara. "Honda tengah menginvestigasi situasi dan mengembangkan solusi, kami harapkan tersedia melalui diler resmi Honda pada pertengahan November 2018," ungkap perwakilan dari Honda, Chris Martin kepada Consumer Reports. Ia juga menambahkan, perbaikan bakal ditangani sebagai bagian dari garansi yang ada dan mulai diberlakukan juga pada model 2019. Meski begitu, disayangkan tidak ada recall yang dilakukan. Penjelasan soal permasalahan dan tindakan perbaikan yang bakal diberikan, juga tidak dibeberkan. Padahal masalah serupa juga terjadi di Cina pada Februari lalu. Di sana, Honda melakukan recall sebanyak 380.000 unit CR-V dan Civic yang punya mesin sama. Di Amerika Serikat, Honda CR-V punya angka penjualan yang terbilang baik. Apalagi saat CR-V dengan mesin 1,5 liter turbo lahir. Honda CR-V jadi model manufaktur yang paling laris di sana, selama 2017 dan 2018, dengan raihan 500.000 unit laku terjual. Popularitasnya datang dari mesin baru turbocharger yang punya tenaga maupun efisiensi bahan bakar. Makanya ketika ada masalah pada mesin, sekecil apa pun, pasti membesar. Let's block ads! (Why?) October 09, 2018 at 04:08PM via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2OhAUPn |
No comments:
Post a Comment