Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyelidikan penyebar kabar hoaks alias bohong yang menyebut pendakwah asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya melakukan pemetaan dan mencari penyebarnya. Menurutnya, polisi belum menangkap pihak yang diduga atas penyebaran hoaks ini hingga sekarang. "Belum dilakukan upaya paksa, profil dulu ya. Kami harus lebih berhati-hati," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (15/10). Dia menerangkan personel polisi bersenjata lengkap justru mengawal Habib Umar yang kala itu mengisi ceramah dalam acara Tabligh Akbar di Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (11/10). "Konfirmasi terakhir Kapolda Kalimantan Timur, berita itu berita hoaks. Kejadian Habib Umar itu Kamis, lokasi beliau ceramah di Stadion Madya Sempaja dan (salah satu) masjid, jamaahnya cukup banyak. Dari pihak panitia minta polisi lakukan pengamanan habib," katanya.
Menurutnya, pola pengamanan yang diberlakukan oleh personel Brigade Mobil (Brimob) pengawal Habib Umar dipersperpektifkan menjadi berita negatif dan hoaks.Padahal, menurutnya, pola pengamanan yang diberlakukan Brimob tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisa polisi akan bahaya dan ancaman terkait situasi keamanan. "Memang sedikit ketat pengamannya itu. Pengamanan itu dilihat dari perspektif lain oleh seseorang, kemudian dibuat komentar yang intinya negatif, viral berita hoaks seolah-olah habib pas turun dari ceramah dikawal oleh Brimob dan ditangkap," tutur jenderal bintang satu itu. Habib Umar mengisi tabligh akbar di Samarinda sejak 11 hingga 12 Oktober 2018. Sepulangnya dari dakwah, muncul kabar penangkapan Habib Umar pada Sabtu (13/10). Akun media sosial Facebook dengan nama Valeria Donna Donovan diduga menjadi pengunggah pertama kabar hoaks penangkapan Habib Umar. Akun itu menyertakan video berdurasi dua menit dengan keterangan 'Habib Umar ditangkap di Samarinda ketika sedang ceramah'.
(mts) Let's block ads! (Why?) October 15, 2018 at 09:12PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2IWuaAg |
No comments:
Post a Comment