Pages

Monday, October 8, 2018

Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 9,4 Miliar Bikin RSUD di Cilacap Nyaris Kolaps

Padahal, piutang RSUD ke BPJS kesehatan bakal bertambah seturut klaim September 2018 yang bakal dikirimkan pada pertengahan Oktober nanti. Saat ini, RSUD tengah memverifikasi secara internal klaim-klaim dan BAP klaim BPJS.

"Otomatis klaimnya akan bertambah lagi," ujarnya.

Kepala Bagian Umum RSUD Majenang, Dedi Ruspendi mengemukakan, telatnya pembayaran klaim BPJS Kesehatan berakibat langsung pada terganggunya cashflow RSUD Majenang. Salah satu yang paling terancam adalah obat-obatan.

Sejumlah suplier atau agen farmasi sudah mengancam akan memutus kerja sama jika pembayaran telat lebih dari tiga bulan. Sementara, untuk menutup defisit dana yang mestinya dibayarkan dari klaim BPJS, RSUD tak memiliki sumber pemasukan yang signifikan.

Dalam sebulan pemasukan dari pasien umum rata-rata berkisar Rp 700 juta. Kecilnya pendapatan dari pasien umum ini beriringan dengan bertambahnya kepesertaan BPJS kesehatan secara nasional.

"Kita bulan ini sudah sangat limit. Ibaratnya kita sudah kritis. Bulan depan kalau tidak cair RSUD terancam kolaps," ucap Dedi.

Dedi mengungkapkan, RSUD sudah berkali-kali menagih ke BPJS Kesehatan cabang Cilacap, mulai dari berkirim surat, pesan elektronik, hingga rapat bersama dengan Pemda Cilacap. Akan tetapi, jawabannya nyaris sama, dana belum dicairkan pusat.

Dia pun mengakui, RSUD Majenang masih terhitung sebagai rumah sakit kecil. Namun, lantaran lokasinya yang berada di perbatasan, rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan untuk kabupaten tetangga, bahkan sejumlah wilayah di provinsi Jawa Barat.

"Pasien RSUD Majenang tidak hanya dari Cilacap saja, ada dari Kabupaten Brebes dan Banjarpatroman dan Ciamis, Jawa Barat," dia menerangkan.

Untuk menghindari terganggunya operasional dan layanan, RSUD Majenang sudah berkonsultasi dan beraudiensi dengan Pemda Cilacap. Salah satu opsinya adalah mengajukan dana talangan kepada pihak ketiga.

Jika situasi tak membaik, RSUD berencana berutang ke bank. Hal ini mesti dilakukan untuk mengantisipasi terganggunya operasional rumah sakit. Misalnya, rumah sakit kekurangan obat-obatan dan peralatan habis pakai lantaran tunggakan lebih dari tiga bulan.

"Bulan Oktober kalau dibilang sudah limitnya ini. Sudah kritis," ujar Dedi.

Simak video pilihan berikut ini:

Wawancara Khusus Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto

Let's block ads! (Why?)


October 09, 2018 at 12:03AM
via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2pJAOky
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment