Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto membantah kabar penolakan relawan asing di lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Menurut dia pemerintah hanya mendata relawan yang datang ke lokasi gempa, dan bukan menolak. "Kami enggak menolak relawan sama sekali. Kita bangsa yang berbudaya, Kita punya kultur. Kultur kita kultur yang sangat ramah menerima tamu, tidak mungkin kita ngusir kita hanya tanya dari mana sih anda," papar Wiranto di kantornya, Jakarta, Senin (15/10). Pendataan itu, menurut dia, diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi bencana. Wiranto memastikan relawan asing yang datang ke Sulteng diawasi oleh pemerintah. "Tidak pernah ada kita tolak relawan asing, tidak. Tetapi kita juga butuh keamanan, butuh juga adanya security dalam rangka meningkatkan agar daerah itu tetap aman," ujar dia. Mantan Panglima ABRI ini mengatakan pemerintah Indonesia juga sudah memberikan imbauan dan peringatan kepada negara-negara yang ingin mengirimkan relawan agar sesuai dengan kebutuhan di lokasi bencana. "Kita sudah warning ke negara-negara donor, misalnya mereka ingin mengirim tenaga rescue. Kita lihat, kita sudah punya apa belum?," papar dia. Ia mengimbau kepada negara-negara donor agar tidak mengirimkan tenaga relawan yang sudah tersedia di lokasi bencana.
Wiranto mengatakan relawan asing yang tidak jelas asal-usulnya diminta untuk melapor dan melengkapi sejumlah persyaratan apabila ingin datang ke lokasi. Menurut dia tidak bisa sembarangan orang datang ke lokasi bencana."Tapi, untuk Relawan yang enggak jelas itu kita tanya, perlu persyaratan, perlu aturan enggak bisa kita sembarang orang datang ke sana. Iya kalau datang bantu, kalau buat kekacauan gimana?," tutur dia. Dikatakan Wiranto, pemerintah hanya mendata dan bertanya tentang asal, dan tujuan relawan asing. "Tanya dari mana sih anda? Kalau enggak jelas, cuma kita mohon jangan tinggal lama-lama di sini," lanjut dia. Kabar pengusiran relawan asing, sempat dilontarkan politikus Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Dalam keterangan tertulisnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/10), Saras, sapaan Rahayu Saraswati, menyayangkan sikap berlebihan (overacting) pemerintah yang mempersulit masuknya relawan asing.Kata dia, pemerintah seharusnya mengapresiasikan relawan asing yang dengan luar biasa terjun langsung membantu korban bencana Palu. Relokasi Penduduk Pemerintah berencana merelokasi penduduk terdampak gempa Sulawesi Tengah. Rencananya pemerintah akan membangun membangun hunian tetap di tiga wilayah di Sulawesi Tengah. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ketiga daerah itu adalah wilayah Duyu, Tondo, dan Pombewe.
Palang Merah Indonesia sejak hari sabtu 06/10 mulai mendistribusikan air bersih ke tenda-tenda pengungsian korban gempa bumi, tsunami dan lumpur yang melanda Kabupaten Donggala, (Dok. PMI) | Basuki menyebutkan perencanaan pembangunan hunian tetap di tiga wilayah itu sedang dalam tahap perencanaan yang disusun bersama beberapa Kementerian dan Lembaga terkait seperti Bappenas/Kementerian PPN, BMKG, dan beberapa pihak lainnya."Ada tiga lokasi yang dikaji untuk hunian tetapnya. Di Duyu 78 hektare, Tondo 88 hektare, dan Pombewe 210 hektare," kata Basuki usairapat koordinasi penanganan gempa bumi di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Senin (15/10). Kata Basuki, sejumlah tim ahli dari Jepang juga tengah melakukan penelitian dan penunjauan lokasi yang hasilnya akan digunakan untuk menyusun masterplan pembangunan hunian tetap di tiga wilayah tersebut. Basuki mengatakan hunian tetap yang akan dibangun di tiga daerah itu menggunakan konsep tahan gempa. Ia menyebutkan pembangunan hunian tetap itu diarahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Basuki menambahkan pembangunan hunian tetap di tiga daerah itu bakal mempertimbangkan kondisi tanah yang cukup rentan di Sulawesi Tengah, terutama Palu. Pasalnya, saat musibah gempa dan tsunami beberapa waktu lalu, sejumlah wilayah ternyata terjadi likuifaksi yang menyebabkan ribuan rumah tertimbun tanah. "Dari segi perencanaan kita juga harus lebih baik. Diarahkan Pak Wapres, kita membangun Palu baru," kata Basuki.
(sah) Let's block ads! (Why?) October 15, 2018 at 10:48PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2QPl1w8 |
No comments:
Post a Comment