Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut volume impor bahan makanan di Bali meningkat sekitar dua kali lipat jelang Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) 2018. Ketua Umum Kadin Perwakilan Bali Anak Angung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan volume impor meningkat karena kebutuhan bahan makanan bagi usaha perhotelan dan restoran turut meningkat pesat. Maklum saja, pertemuan tahunan IMF-WB akan dihadiri oleh 34 ribu tamu yang mayoritasnya berasal dari luar negeri. "Tamu yang datang ke acara tersebut kebanyakan merupakan orang asing, maka hotel dan restoran menyesuaikan menunya, yaitu makanan asing, sehingga bahan bakunya meningkat," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, dikutip Senin (8/10). Menurutnya, bahan makanan impor itu mayoritas akan dipasok ke hotel dan restoran tempat berlangsungnya acara, yaitu Nusa Dua dan Sanur yang terletak di pesisir Bali barat. Adapun peningkatan volume impor bahan makanan sudah terasa sejak beberapa minggu lalu. Sebab, usaha hotel dan restoran perlu memasok kebutuhan bahan baku lebih awal sebelum acara dilangsungkan pada 8-14 Oktober besok. "Kira-kira meningkat sekitar 200 persen, khususnya produk gandum, roti, susu, minuman beralkohol seperti wine, buah-buahan," jelasnya. Lebih lanjut, ia memperkirakan dengan meningkatnya volume impor bahan makanan bagi hotel dan restoran, maka keuntungan yang bisa diperoleh oleh kedua sektor usaha itu juga akan meningkat hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan tahun lalu. "Karena kalau Oktober itu seharusnya low season, tapi dengan adanya acara ini jadi tetap tinggi permintaannya, tentu naik dibandingkan tahun lalu," pungkasnya. Perhelatan AM IMF-WB 2018 merupakan pertemuan tahunan bagi Gubernur, Menteri Keuangan, dan delegasi dari 189 negara anggota. Ini merupakan pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah acara bertaraf internasional itu. (uli/agi) Let's block ads! (Why?) October 08, 2018 at 01:25AM via CNN Indonesia https://ift.tt/2OHo4Jl |
No comments:
Post a Comment