Liputan6.com, Jakarta - Survei elektabilitas pasangan capres petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin jauh di atas pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis elektabilitas paslon nomor urut 01 itu mencapai 60,4 persen, melawan paslon nomor urut 02, 29,8 persen.
Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja Hasto Kristiyanto menilai, elektabilitas itu dapat tercapai karena kampanye Jokowi-Ma'ruf berdasarkan kinerja dan program, serta memajukan kesantunan publik yang dapat diterima rakyat.
"Elektabilitas tinggi kami syukuri sebagai energi positif, pemacu semangat untuk lebih masif lagi turun ke daerah dan memenangkan hati rakyat untuk Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).
Sekretaris Jenderal PDIP itu menyindir bagaimana strategi kubu Prabowo-Sandiaga. Seperti memakai dugaan penganiyaan Ratna Sarumpaet, yang belakangan terbongkar sebagai kebohongan. Cara itu dipakai oleh Donald Trump saat pemilu Amerika Serikat.
"Sementara di kelompok sebelah, lebih memilih serangan tajam, bahkan menerapkan jurus model Donald Trump ataupun teknik firehouse of the falsehood Rusia yang tidak sesuai budaya timur. Berbagai model kampanye dengan nada ancaman seperti Indonesia akan bubar, harga sepiring nasi di Jakarta lebih mahal dari Singapura," kata Hasto.
Strategi tersebut menurutnya terbukti hanya menjadi bahan tertawaan karena tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
"Masyarakat Indonesia lebih menghormati sosok yang jujur, ramah, dan bersahabat, daripada sosok yang kontroversial dan grusa-grusu," jelas Hasto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment