Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker serviks merupakan salah satu pembunuh utama bagi wanita di seluruh dunia. Di banyak negara, kanker serviks bersama kanker payudara menempati peringkat teratas penyebab kematian pada wanita, termasuk di Indonesia. Meski demikian, bukan berarti harapan itu nihil. Kabar baik datang dari Australia. Negeri Kanguru itu bakal menjadi negara pertama di dunia yang bebas dari kanker serviks. Australia diprediksi sukses mengeliminasi kanker serviks berkat program vaksinasi dan pemeriksaan dini secara nasional. Laporan terbaru menunjukkan Australia berada di jalur yang tepat untuk bebas dari kanker serviks pada 2028. Bebas dari kanker serviks itu berarti hanya ada maksimal empat kasus baru per 100 ribu wanita setiap tahunnya. Saat ini, di Australia tercatat tujuh kasus kanker serviks per 100 ribu wanita.Berdasarkan penelitian itu, tren kanker serviks di Australia terus menunjukkan penurunan. Pada 2022 mendatang, kanker serviks bakal dikategorikan sebagai penyakit langka dengan hanya enam kasus baru per 100 ribu perempuan. Pada 2034, dapat kematian akibat kanker serviks menjadi satu per 100 ribu wanita. Peneliti menyatakan, prediksi ini bisa terwujud jika Australia terus menggencarkan pemeriksaan dini dan memperluas cakupan vaksin. "Ini adalah berita yang membahagiakan bagi wanita di seluruh Australia. Kami unggul dalam pengendalian kanker serviks selama bertahun-tahun dan kami akan berbagi penelitian dan pendekatan kami kepada seluruh dunia untuk menghilangkan kanker yang dapat dicegah ini," kata pemimpin penelitian ini, Direktur Cancer Council NSW profesor Karen Canfell, dikutip dari CNN. Australia merupakan salah satu negara pertama yang memperkenalkan program vaksinasi Human papillomavirus, virus penyebab kanker serviks, kepada anak perempuan pada 2007 lalu. Sejak saat itu, Australia terus mengembangkan cakupan vaksinasi tidak hanya untuk perempuan tapi juga laki-laki.Sebanyak 99,7 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV). Virus ini menyebar melalui hubungan seksual dan kontak kulit-ke-kulit di sekitar alat kelamin. Program vaksin dan pemeriksaan dini di Australia ini terbukti sukses. Indonesia sejauh ini sudah mulai melakukan vaksinasi HPV dan juga pemeriksaan dini. Namun, cakupannya masih sangat terbatas. (ptj/asr) Let's block ads! (Why?) October 04, 2018 at 10:38PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2yhyQvI |
No comments:
Post a Comment