Pages

Sunday, October 14, 2018

Gempa dan Letusan Gunung di Selat Sunda

Sebelum gempa menggoyang Lebak, Banten, fenomena alam juga terlihat di Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan. Gunung itu menunjukkan aktivitas kegempaan letusan sebanyak 40 kali.

Berdasarkan pantauan di pos Pengamatan, sinar api serta aliran lava pijar dari Gunung anak Krakatau yang meletus menuju ke arah selatan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan hasil pengamatan, mulai Sabtu, hingga Minggu (14/10/2018), pukul 00.00 WIB, visual malam dari CCTV teramati sinar api dan aliran lava pijar ke arah selatan.

"Kemudian, terdengar suara dentuman di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau," ucap BMKG seperti dilansir dari Antara.

Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini, sepanjang pengamatan mengalami aktivitas kegempaan letusan 40 kali, amplitudo 10-27 mm, durasi 5-35 detik.

"Tektonik jauh satu kali, amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca, durasi 43 detik. Tremor Menerus amplitudo 1-6 mm (dominan 1 mm)," ucap BMKG. Sepanjang pengamatan itu, kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, dan tenggara. Suhu udara 25-33 derajat celsius, kelembapan udara 57-84 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

"Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," BMKG menandaskan.

Tak hanya letusan gunung dan gempa di selat Sunda, Jakarta juga dinilai sebagai lokasi yang dekat dengan sumber gempa. Namun kapan kejadian tersebut, tak bisa diprediksi.

"Memang Jakarta dekat sumber gempa, tapi potensi terjadi kapannya belum tahu. Masyarakat tidak perlu cemas," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Menurut dia, BMKG sudah menyiapkan langkah mitigasi bencana. Masyarakat juga harus diberikan bekal tentang pemahaman terhadap bencana alam.

"Betapa pun BMKG bekerja 24 jam sehari, tetapi Pemda libur Sabtu dan Minggu, informasi jadinya kan tidak sampai ke masyarakat. Jadi, Pemda harus perkuat BPBD untuk selalu siap agar bisa evakuasi masyarakat yang terdampak," ia melanjutkan.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa infrastruktur yang aman gempa juga harus dipersiapkan.

"Karena yang bahaya saat gempa bumi adalah bangunan yang jatuh, jadi masyarakat tidak perlu panik fokus kapan terjadi gempa di Jakarta karena kapan terjadinya kita tidak tahu," ia mengakhiri.

Let's block ads! (Why?)


October 15, 2018 at 12:02AM
via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2AaWQCX
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment