Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa Situbondo, Jawa Timur, yang terjadi pukul 01.44 WIB, disebabkan oleh sesar naik Flores. Hasil penelitian ilmuwan, sesar tersebut memang sedang aktif di beberapa bagian. "Ini sesar naik yang ada di Flores memang lagi aktif di beberapa tempat," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018). Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, aktifnya sesar naik Flores ini disebabkan oleh pengaruh tumpukan tiga lempeng yang juga sedang aktif. Kondisi ini, lanjut dia, sangat menarik karena unik. Oleh karena itu, perlu dibuat peta baru tentang sesar tersebut. "Melihat pagi ini ada aktivitas gempa di antara Situbondo dan Sumenep, maka tampaknya memang berdasarkan dari pola mekanismenya ada hubungan benang merah yang ada di Flores. Ini menjadi kejadian yang menarik, perlu dipetakan dan perlu dibuat peta baru," tutur Muhamad Sadly. Dia menjelaskan Indonesia memang masuk dalam kawasan seismik aktif dan kompleks. Ada 6 zona subdaksi di Tanah Air. "Masing-masing zona subdaksi masih dirinci lagi menjadi segmen-segmen megathrust yang berjumlah 16. Sesar aktif teridentifikasi 295 sumber gempa sesar aktif," lanjut Rahmat dalam konferensi pers soal gempa Situbondo. Let's block ads! (Why?) October 11, 2018 at 10:13AM via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2EeLYYV |
No comments:
Post a Comment