Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menilai pose Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim saat berfoto bersama sengaja diarahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, ini merupakan bagian dari pencitraan kubu Joko Widodo. Andre menjelaskan, hal itu lantaran dalam video mula-mula petinggi IMF dan Bos Wolrd Bank itu justru menunjuk bentuk victory dari dua jari, telunjuk dan tengah. Namun dalam video itu Luhut justru mengarahkan keduanya untuk berfoto dengan satu telunjuk. "Semula kan di video victory, dua kan, tapi kemudian diubah jadi satu semua. Kelihatan memang angka itu diarahkan ke satu (oleh Luhut)," kata Andre saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Senin (15/10). Andre pun mengaku tak heran dengan tingkah pola Luhut yang seolah mengarahkan hal-hal kecil seperti pose dua jari yang 'dipaksakan' diubah ke angka satu. Kubu mereka, kata dia, memang dipenuhi pencitraan yang dibuat-buat. "Ya memang selalu penuh pencitraan, yang kecil seperti itu juga mereka paksakan," kata dia. Meski demikian, kalau memang bos IMF itu mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Andre mengaku pihaknya tak akan ambil pusing. Sebab yang paling utama adalah suara rakyat yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang. "Yang penting rakyat dukung Prabowo-Sandi," katanya. Tak hanya itu, Andre juga mengaku tak heran jika memang IMF dan World Bank mengapresiasi dan memberi dukungan kepada pemerintahan Jokowi. Mengingat jamuan yang diberikan oleh Jokowi memang cukup mewah meski Indonesia saat ini tengah mengalami krisis dan mengalami banyak bencana alam. "Pak Jokowi itu hebat, bisa berikan jamuan miliaran untuk kaum neolit, sementara bantuan untuk Lombok ya nanti dulu, nomor dua itu mah," lanjut Andre. Andre bahkan menyinggung soal penghargaan yang diterima oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kata dia, penghargaan memang pantas diberikan untuk pendukung kaum neolit. Sementara dari bangsa sendiri Sri Mulyani justru tak dihargai apa-apa. "Ya itu, kan dapat juga penghargaan itu menterinya, tapi penghargaan dari bangsa neolit, bukan bangsa sendiri," katanya. Sebelumnya bos IMF dan World Bank memang terlihat sempat berpose mengacungkan jari telunjuk mereka saat upacara penutupan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, di Nusa Dua, Bali pada Minggu (14/10). Kejadian itu terjadi saat Luhut Binsar Padjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berfoto bersama. Luhut kemudian menjelaskan kepada wartawan, bahwa pose tersebut tak terkait dengan urusan politik. Pose jari telunjuk itu kerap diidentikan dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Jokowi dan Ma'ruf mendapatkan nomor urut 01 dalam Pilpres 2019. Luhut menyatakan bahwa pose tersebut bermakna bahwa kedua lembaga internasional mengapresiasi penyelenggaraan IMF-WB yang dihelat di era Jokowi. Menurutnya, jari telunjuk berarti Indonesia nomor satu. Luhut menegaskan bahwa Lagarde dan Kim tidak boleh berpolitik. Diakui Luhut, memang saat berpose di depan, Lagarde sempat menanyakan arti angka satu tersebut. (osc) Let's block ads! (Why?) October 15, 2018 at 03:52PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2pSzlsh |
No comments:
Post a Comment