Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia keluar sebagai penghuni peringkat kelima klasemen perolehan medali Asian Para Games 2018 dengan raihan 37 medali emas, 47 perak dan 51 perunggu. Jumlah itu sekaligus menggeser Uzbekistan ke posisi enam klasemen. Hasil itu jauh melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya, yakni menempati peringkat delapan Asia dengan minimal 16 medali emas. Tak hanya itu, raihan yang diperoleh atlet disabilitas Indonesia di edisi ke-3 Asian Para Games kali ini sekaligus mencatatkan sejarah baru prestasi atlet disablitas Indonesia di level Asia. "[Hasil] Ini luar biasa, euforia luar biasa. Tapi, sayangnya di negara kita lagi ada bencana, itu yang sayang karena kita benar-benar kita tidak mengharapkan itu terjadi. Itu rencana Tuhan kita tidak mengerti dan tidak bisa menolak," kata Ketua National Paralympic Committee, Senny Marbun, kepada CNNIndonesia.com. Pada Asian Para Games 2010, Indonesia berada di urutan ke-14 klasemen perolehan medali dengan raihan satu medali emas, lima perak dan 5 Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Tim Merah Putih menduduki peringkat sembilan klasemen perolehan medali dengan usai mengumpulkan sembilan emas, 11 perak dan 18 perunggu. Pada edisi ketiga yang digelar di Jakarta, Indonesia sebagai tuan rumah, beberapa cabang memberikan kejutan prestasi. Tujuh cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan medali semuanya memenuhi target prestasi yang diharapkan. Cabor bulutangkis menutup raihan emas Indonesia dengan empat medali di Asian Para Games 2018. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) | Seperti cabor blind chess atau catur buta yang membuat lonjakan prestasi gemilang lewat raihan 11 medali emas dari 24 nomor pertandingan yang digelar. Hasil itu juga membuat Indonesia sebagai tuan rumah menjadi juara umum di cabang catur.Peningkatan target prestasi juga datang dari cabor atletik yang berhasil memboyong enam medali emas. Padahal, target awal hanya diminta untuk meraih tiga sampai empat medali emas. Dari cabang tenis meja, Indonesia berhasil meraih empat medali emas. Jumlah itu disebut Senny sudah sesuai dengan target yang diharapkan.Raihan tiga medali emas dari cabor renang dan satu emas dari tenpin bowling juga sudah masuk bagian dari proyeksi perolehan medali sebelumnya. Kejutan justru datang dari cabor balap sepeda yang sebelumnya tidak ditargetkan untuk meraih medali emas. M. Fadly Immamuddin yang turun di nomor individual pursuit 4000 meter C4 putra berhasil memboyong emas pertama Indonesia untuk cabang paracycling di Asian Para Games. "Balap sepeda ini yang kita tidak targetkan tapi dapat (emas). Balap sepeda enggak kita prediksi karena balap sepeda itu baru di kita (NPC)," sebut Senny. Selain itu, lawn balls yang awalnya tidak masuk proyeksi untuk meraih medali emas. Lawn balls justru mampu memboyong lima dari 15 nomor lomba. Padahal, sekalipun bisa membuat kejutan Senny hanya memprediksi satu medali emas yang datang dari lawn balls. Indonesia total meraih 37 medali emas di Asian Para Games 2018. (Dok. Kemenpora) | Bulutangkis menjadi cabang terakhir yang menyumbangkan tambahan medali emas buat Tim Indonesia di ajang Asian Para Games 2018. Di hari terakhir, bulutangkis meraih tambahan empat medali emas untuk menjadikan Indonesia finis dengan total 37 medali emas. Kepala pelatih pelatnas para bulutangkis, Muhammad Nurachman mengatakan, enam medali emas yang diraih di Asian Para Games 2018 sudah melampaui target empat medali yang dibebankan. Dua medali emas kejutan datang dari nomor ganda putri klasifikasi SL3-SU5 dan ganda putra SL3-SL4. "Semua hasil ini adalah kejutan. Target 16 emas sebelumnya datang dari NPC. Tapi Pak Presiden menyatakan kalau bisa 18 atau lebih dari itu bagus. Semuanya izin tuhan. Tapi kalau Tuhan mengizinkan lebih dari itu semuanya tercapai.""Kami berterima kasih kepada pemerintah karena semua kan perintah dari atas ke bawah, dari Presiden ke menteri, dari menteri ke NPC. Kami diperintah untuk TC, disiapkan semua alat-alat untuk bertanding, oke semuanya kita bertanding dan sekarang keliatan hasilnya," terang Senny. (bac) Let's block ads! (Why?) October 13, 2018 at 10:06PM via CNN Indonesia https://ift.tt/2NzMtMt |
No comments:
Post a Comment