Pages

Sunday, October 14, 2018

Mengenang Kepergian Choirul Huda, 'One Club Men' Persela

Jakarta, CNN Indonesia -- Tepat setahun yang lalu sepak bola Indonesia berduka setelah kehilangan sosok Choirul Huda. Kiper legendaris Persela Lamongan tersebut harus mengembuskan napas terakhir usai berbenturan dengan rekan setimnya di lapangan pada 15 Oktober 2017.

Kisah tragis Choirul Huda terjadi ketika Persela berhadapan dengan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan. Di pengujung babak pertama, Choirul Huda yang berniat menyergap bola malah berbenturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.

Setelah mengerang kesakitan, Choirul Huda langsung tak sadarkan diri. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa pria kelahiran Lamongan 2 Juni 1979 itu tak tertolong. Isak tangis dari keluarga dan rekan-rekan pun pecah seketika. Tak menyangka sang legenda pergi dengan cara yang mendadak dan begitu cepat.

Dokter mengatakan Choirul Huda mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) setelah bagian dada dan rahang bawah terkena benturan. Trauma pada kepala, leher, dan dadanya juga jadi pemicunya.

Choirul Huda dikenal sebagai anutan bagi orang-orang terdekatnya. Pemilik tinggi 183 sentimeter itu menjadi inspirasi banyak orang, baik di dalam maupun luar lapangan. Tak heran bila ucapan duka cita berdatangan dari semua pihak, tak terkecuali dari pemain internasional.

Choirul Huda meninggal setelah bertabrakan dengan rekan setim melawan Semen Padang.Choirul Huda meninggal setelah bertabrakan dengan rekan setim melawan Semen Padang. (AFP PHOTO / STR)
Kiper utama Barcelona Marc-Andre ter Stegen dan penjaga gawang Arsenal Petr Cech ikut menyampaikan belasungkawa lewat media sosial.

"Sebuah kisah tidak beruntung yang menyedihkan untuk sepak bola. Kita kehilangan kiper Choirul Huda, usia 38 dan bermain sepanjang kariernya untuk Persela FC sejak 1999," tulis Ter Stegen.

"Kabar yang sangat menyedihkan dari Indonesia. R.I.P. Choirul Huda #goalkeepersunion," tulis Cech.

Manajer Persela, Yunan Achmadi, mengumumkan nomor punggung 1 dipensiunkan untuk menghormati mendiang Choirul. Penjaga gawang berpostur tegap itu merupakan simbol loyalitas terhadap Persela.

"Nomor punggung 1 resmi dipensiunkan. Alasannya dedikasi di Persela tidak diragukan lagi. Sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda," ucap Yunan dikutip dari situs resmi Persela.

Choirul Huda dijuluki One Club Men, pemain yang hanya membela satu klub di sepanjang karier profesionalnya. Choirul hanya pernah bermain untuk Persela Lamongan sejak menjalani debut pada 1999.

Choirul Huda sempat tak sadarkan diri di lapangan.Choirul Huda sempat tak sadarkan diri di lapangan. (ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)
Choirul baru berhasil merebut kepercayaan utama di bawah mistar gawang Persela mulai 2002. Sejak saat itu, Choirul tidak pernah kehilangan posisi sebagai kiper utama tim berjuluk Laskar Joko Tingkir.

Meskipun bukan kiper nomor satu Indonesia, Choirul sempat masuk skuat Garuda sejak 2013 hingga 2015. Selama dua tahun dipanggil ke Timnas Indonesia, Choirul tercatat masuk skuat tujuh kali turut dalam laga internasional, baik persahabatan maupun resmi. Namun, ia lebih sering duduk manis di bangku cadangan.

Choirul merupakan penggemar berat mantan kiper Real Madrid Iker Casillas yang kini bermain untuk FC Porto. Akan tetapi, ia mengaku terinspirasi Gianluigi Buffon yang hingga kini masih berada di performa terbaiknya meski usianya tidak lagi muda.

Selain berkarier sebagai pesepakbola, Choirul merupakan Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kabupaten Lamongan. Ia bekerja sebagai PNS sejak 2002, tiga tahun setelah memulai karier sebagai kiper Persela.

Suporter Persela Lamongan selalu menyimpan kenangan indah Choirul Huda.Suporter Persela Lamongan selalu menyimpan kenangan manis bersama Choirul Huda. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
Jabatan PNS adalah bentuk perhatian Pemkab Lamongan terhadap salah satu putra terbaiknya. Ia pun sempat mengutarakan keinginan untuk melanjutkan kuliah agar kariernya bisa lebih menanjak. Namun, kesibukannya di sepak bola membuat keinginannya tertunda.

Choirul Huda kini telah tiada. Namun, namanya bakal terus dikenang dan menjadi inspirasi banyak orang.

Lagu milik Endang Soekamti berjudul 'Sampai Jumpa' mendadak viral setelah dibawakan suporter Persela di laga perpisahan untuk mengenang Choirul Huda yang kerap membuat air mata meleleh.

Berikut penggalan lirik Sampai Jumpa, 'Heii Sampai jumpa di lain hari untuk kita bertemu lagi, ku relakan dirimu pergi. Meskipun Ku tak siap untuk merindu, ku tak siap tanpa dirimu, ku harap terbaik untukmu." (jun/har)

Let's block ads! (Why?)


October 15, 2018 at 07:16PM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2P1n6Ys
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment